Inilah 5 Perbedaan Masjid dan Mushola

Sebutan masjid dan musholla merujuk pada tempat ibadah bagi umat Islam dalam menjalankan sholat. Akan tetapi, ternyata tidak banyak yang tahu terkait perbedaan masjid dan mushola yang ada di sekitar. Bahkan orang-orang sering salah kaprah dalam mengartikan keduanya.

Hal ini pun dialami oleh umat muslim itu sendiri yang sulit memahami perbedaan keduanya. Padahal, kedua tempat ibadah tersebut memiliki beberapa perbedaan mendasar. Berikut ini perbedaan di antara keduanya:

1. Status Tanah Didirikannya Bangunan

Cara paling mudah untuk membedakan masjid dengan mushola adalah dengan melihat status tanah kedua bangunan tersebut. Semua bangunan yang berdiri di atas tanah wakaf dan dijadikan sebagai tempat sholat maka disebut masjid.

Sementara bangunan yang didirikan untuk ibadah sholat secara pribadi atau umum maka belum bisa disebut sebagai masjid. Beberapa ulama Syafi’iyah menyebutkan bangunan yang demikian disebut dengan mushola. Hal ini dikarenakan tempat ibadah tersebut berdiri di atas tanah pribadi atau belum diwakafkan.

2. Kepemilikan Imam

Perbedaan masjid dan mushola juga terdapat pada kepemilikan imam. Berdasarkan fatwa para ulama yang ada di dalam kitab Fatwa oleh Syaikh Abdul Aziz Ar Rajihi menyebutkan jika masjid pasti memiliki iman yang tetap. Sementara jika tidak memiliki imam tetap, maka disebut mushola.

Lebih lanjut, di dalam fatwa tersebut dijelaskan terkait hukum yang berhubungan dengan masjid. Mulai dari i’tikaf, tahiyatul masjid maka tidak berlaku pada mushola. Walaupun begitu, hukum orang yang sholat di mushola tetap sah.

3. Ukuran Bangunan Tempat Ibadah

Salah satu perbedaan yang paling mencolok pada masjid dan mushola terdapat pada ukuran bangunannya. Umumnya, masjid didirikan dalam ukuran yang relatif besar sehingga memiliki daya tampung jamaah yang lebih banyak. Sementara mushola memiliki ukuran yang lebih kecil dan hanya bisa menampung sedikit jamaah.

Walaupun begitu, hal ini tidak bisa dijadikan sebagai patokan. Sebab, meskipun tempat ibadah memiliki ukuran yang tidak terlalu besar, namun memenuhi syarat dan hukum seperti berdiri di atas tanah wakaf. Maka bangunan tersebut tetap dikatakan sebagai masjid.

4. Fungsi Utama Tempat Ibadah

Jika dilihat secara sekilas antara masjid dan mushola memiliki fungsi yang sama yakni digunakan untuk menjalankan ibadah sholat. Pada umumnya masjid digunakan untuk menunaikan sholat jamaah 5 waktu juga sholat jum’at. Berbeda dengan mushola yang umumnya hanya digunakan untuk menjalankan sholat 5 waktu.

Walaupun begitu, mushola juga bisa digunakan untuk menjalankan sholat jum’at. Namun harus memenuhi rukun serta syarat sah. Selain itu, keberadaan jam digital masjid juga akan lebih mudah ditemukan pada masjid daripada mushola. Umumnya mushola menempelkan jam dinding biasa untuk pengingat waktu.

5. Ketentuan I’tikaf

Dua sebutan tempat ibadah umat Islam ini juga memiliki perbedaan pada ketentuan i’tikaf. Menurut hadis riwayat Abu Daud, haram bagi seorang wanita haid atau junub untuk berdiam diri di dalam masjid. Dari penjelasan ini menunjukkan jika wanita yang sedang berhadas besar tidak boleh i’tikaf di masjid.

Namun, ketentuan i’tikaf tersebut tidak berlaku di mushola. Wanita yang sedang berhadas besar diperbolehkan untuk i’tikaf di mushola maupun tempat ibadah yang ada di rumahnya. Ketentuan ini merujuk pada hadis yang diriwayatkan oleh Imam Abu Hanifah.

Itulah beberapa perbedaan masjid dan mushola yang perlu diketahui. Kini sudah tidak perlu bingung lagi untuk membedakan tempat ibadah umat muslim tersebut. Baik masjid maupun mushola, keduanya adalah kebanggaan bagi umat Islam untuk melaksanakan ibadah sholat.